Selasa, 15 Oktober 2013 | By: Unknown

Demi piala dunia, vermaelen ingin pergi dari arsenal

Bek Arsenal, Thomas Vermaelen, mulai berpikir untuk hengkang pada bursa transfer Januari setelah sejauh ini ditepikan The Gunners. Pemain tim nasional Belgia itu ingin bermain secara reguler demi Piala Dunia.

Setelah pulih dari cedera punggung yang membekapnya selama sekitar dua bulan, Vermaelen hingga kini belum mendapatkan kepercayaan lagi di lini belakang Arsenal. Dari tujuh pertandingan yang telah dijalani tim London Utara tersebut di Liga Primer Inggris, Vermaelen hanya bermain sekitar 10 menit yakni saat masuk sebagai pemain pengganti di laga tandang melawan Sunderland.

Sejauh ini duet Per Mertesacker dan Laurent Koscielny memang tampil baik dan jadi salah satu fondasi Arsenal memuncaki klasemen. Hal ini membuat kesempatan Vermaelen untuk unjuk gigi semakin menipis. Di lain sisi, mantan pemain Ajax Amsterdam ini butuh bermain secara reguler untuk memastikan satu tempat di skuat Belgia pada Piala Dunia tahun depan.

Atas alasan inilah Vermaelen mulai menyiratkan niat untuk hengkang jika situasinya di Emirates Stadium tak berubah. Ia sendiri mengaku telah memulai membicarakan masalah ini kepada manajer Arsene Wenger.

"Saya harus memikirkannya ketika diperlukan. Januari masih beberapa bulan lagi. Tentu saja, tidak pernah bermain bukanlah situasi ideal untuk saya menuju ke Piala Dunia, itu pasti," ujar Vermaelen kepada Daily Mail dan dikutip Sky Sports.

"Orang-orang bertanya kepada saya apakah saya panik karena tidak banyak bermain tapi saya tidak demikian."

"Saya telah berkata kepada manajer tapi itu akan tetap menjadi rahasia antara kami. Banyak hal bisa terjadi dalam hitungan detik dan mengubah situasi saya. Itu bisa terjadi besok atau pekan depan."

"Dalam hal ini, kami akan berbicara lagi pada Januari nanti. Saya harus siap untuk itu," ungkap bek 27 tahun ini.

Senin, 07 Oktober 2013 | By: Unknown

Turki kelelahan, dan sebut indonesia hebat

Turki kalah dari Indonesia di babak semifinal Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 lewat adu penalti. Pelatih Ersoy Sandalci menyebut Indonesia tim yang kuat, dan timnya juga kelelahan.

Pada pertandingan semifinal di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (27/9), Indonesia dan Turki bermain imbang 0-0 di 90 menit waktu normal, dan juga di perpanjangan waktu 2 x 15 menit.

Dalam adu penalti, tujuh algojo Indonesia berhasil kecuali Sunarto. Di kubu Turki, dua eksekutornya gagal sehingga Indonesia menang 7-6.

Ersoy Sandalci mengatakan timnya sudah berusaha bermain maksimal di sepanjang pertandingan tersebut. Namun pasukannya sulit menembus pertahanan Indonesia di waktu normal dan extra time.

"Kami sudah mencoba mengatur permainan di babak pertama dan kedua. Tapi kami mengalami sedikit kesulitan. Kami harus sedih karena harus gagal di babak adu penalti," ujarnya.

Ia juga mengeluhkan jadwal bertanding timnya yang tidak sama dengan Indonesia. Berada di Grup A, mereka bermain tiga kali dalam satu minggu, sedangkan Indonesia hanya main dua kali, karena di Grup B hanya ada tiga tim.

"Tapi saya akui tim kami mengalami keletihan akibat sebelumnya jadwal pertandingan kami lebih padat. Tapi inilah sepakbola, semua bisa terjadi," tambah Ersoy.

"Saya senang melihat tim Indonesia. Mereka adalah tim yang bagus dan kuat. Saya kira tim ini bisa menjadi bagus untuk sepakbola di masa depan," kata dia.